Materi Teks Hikayat Bagian Keempat


A.     Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen

1.      Membandingkan Alur Cerita dalam Hikayat dan Cerpen
Kamu telah memahami perbedaan karakteristik bahasa hikayat dengancerpen. Dalam subbagian ini, kamu akan belajar mengembangkan imajinasidan kreasi untuk menuliskan kembali isi hikayat dalam bentuk cerpen. Salah satu unsur intrinsik yang sangat menentukan keberhasilansebuah cerpen atau hikayat dalam menyampaikan cerita adalah alur.  Aluradalah rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yangmembentuk satu rangkaian cerita yang utuh. Salah satu karekteristik alur dalam hikayat selain beralur maju adalahmenggunakan alur berbingkai. Alur mundur dalam sebuah cerita berarticerita dimulai dari masa lalu ke masa kini, atau dari masa kini ke masayang akan datang. Alur berbingkai artinya di dalam cerita ada cerita lain.Alur berbingkai dalam hikayat biasanya disajikan dengan menghadirkantokoh lain yang bercerita tentang suatu kisah
Perhatikan contoh alur berbingkai dalam kutipan hikayat berikut ini.
Dalam kutipan di atas tampak Burung Bayan sedang menyampaikansebuah cerita kepada tuannya. Inilah yang dimaksud alur cerita berbingkai.  Berbeda dengan hikayat yang selalu menggunakan alur mundur, alur dalam cerpen bisa berpola maju, mundur, bahkan maju mundur (campuran).
Petunjuk:
1.      Bacalah kembali cerpen Tukang Pijat keliling. Tuliskan alur ceritanya
2.      (rangkaian peristiwanya) secara singkat.
3.      Bacalah hikayat berikut ini kemudian tuliskan alur ceritanya (rangkaian
4.      peristiwanya) secara singkat.
5.      Bandingkanlah alur cerpen dan hikayat tersebut!
2.      Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot
disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom ketiga
3.      Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Kamu telah membandingkan isi dan kaidah kebahasaan hikayat dan cerpen, berikutnya kamu akan belajar mengubah isi cerita hikayat ke dalam bentuk cerpen. Berikut ini hal yang perlu kamu perhatikan ketika mengubah isi cerita hikayat ke dalam cerpen.
1. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.
2. Menggunakan bahasa Indonesia saat ini.
3. Menggunkan gaya bahasa yang sesuai.
4. Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat.


0 Response to "Materi Teks Hikayat Bagian Keempat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel