Materi Teks Ceramah Bagian Ketiga
C. Menganalisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan dalam Teks
Ceramah
Apabila kamu perhatikan dengan cermat contoh-contoh di atas, ketahuilah
bahwa teks ceramah memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian
pembuka, isi, dan penutup.
1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah,
ataupun pandangan pembicara
tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks
eksposisi, yang disebut dengan isu.
2. Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat
argumen-argumen pembicara.
3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.
1. Pendahuluan
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni
tentangmenurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
2. Isi
(Rangkaian Argumen)
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicaratentang
menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
3. Penutup
(Penegasan Kembali)
Bagian tersebut merupakan suatu
simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai
oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan.
Mengidentifikasi
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki
karakteristiktersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya.
Merujuk padacontoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah
kebahasaansebagai berikut.
1.
Menggunakan kata
ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang
pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya
mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan
yangditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibuibu,
saudara-saudara
2.
Menggunakan kata-kata
teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik
tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, istilah-istilah
yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama,
kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
3.
Menggunakan kata-kata
yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka,
sebab, karena, dengan demikian,
4.
akibatnya, oleh
karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan
hubungan temporal ataupun perbandingan/ pertentangan, seperti sebelum itu,
kemudian, pada akhirnya, sebaliknya,
berbeda halnya, namun.
5.
Menggunakan kata-kata
kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan,
menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
6.
Menggunakan kata-kata
persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
0 Response to "Materi Teks Ceramah Bagian Ketiga"
Post a Comment